Get paid to share your links!
2013-09-29 ~ KREATIF ANAK MESIN

Selasa, 01 Oktober 2013

Makalah Las Oksigen Asetilin

BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dengan semakin berkembangnya teknologi industry saat ini, tidak bisa mengesampingkan pentingnya penggunaan logam sebagai komponen utama produksi suatu barang, mulai dari kebutuhan yang paling sederhana seperti alat-alat rumah tangga hingga konstruksi bangunan dan konstruksi permesinan. Hal ini menyebabkan pemakaian bahan-bahan logam seperti besi cor, baja, aluminium dan lainnya menjadi semakin meningkat. Sehingga dapat dikatakan tanpa pemanfaatan logam, kemajuan peradaban manuasia tidak mungkin terjadi.Dengan kemampuan akalnya, manusia mampu memanfaatkan logam sebagai alatbantu kehidupannya yang sangat vital. Berbagai macam konstruksi mesin, bangunan danlainnya dapat tercipta dengan adanya logam. Logam tersebut menimbulkan kebutuhan akan teknologi perakitan atau penyambungan. Salah satu teknologi penyambungan tersebut adalah dengan pengelasan.Teknik penyambungan logam sebenarnya terbagi dalam dua kelompok besar,yaitu :
1.Penyambungan sementara (temporary joint), yaitu teknik penyambungan logam yang dapat dilepas kembali.
2.Penyambungan tetap (permanen joint), yaitu teknik penyambungan logam dengan cara mengubah struktur logam yang akan disambung dengan penambahan logam pengisi. Termasuk dalam kelompok ini adalah solder, brazing dan pengelasan.Dari teknik tersebut dijadikan sebagai dasar dibentuknya benda-benda logam seperti yang dimaksud pada uraian diatas.
B. SASARAN
Sasaran dari pembuatan makalah ini adalah semua sector dimana orang-orang yang terkait dalam praktik pengelasan khususnya dalam lingkup POLMAN.Dengan sasaran utama adalah mahasiswa dan mahasiswi yang berperan penting dalam kegiatan praktik di bengkel khususnya p engelasan yakni las gas.

C. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini merupakan tugas utama dalam mengisi tugas praktikum las gas program studi teknik pemeliharaan mesin.

BAB 2
ISI MAKALAH


LAS GAS ( OKSI - ASETILIN )

A.Pengertian Las Oksi-Asetilin

Las Oksi asetilin adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan pencampuran 2 jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. Dalam proses las gas ini,gas yang digunakan adalah campuran dari gas Oksigen (O2) dan gas lain sebagai gas bahan bakar (fuel gas). Gas bahan bakar yang paling popular dan paling banyak digunakan dibengkel-bengkel adalah gas Asetilen ( dari kata “acetylene”, dan memilikirumus kimia C2H2 ). Gas ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan gas bahan bakar lain. Kelebihan yang dimiliki gas Asetilen antara lain, menghasilkan temperature nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen.

B.Bahan Bakar Gas

●) Asetilin ( C2H2 )
Asetilena (Nama sistematis: etuna) adalah suatu hidrokarbon yang tergolong kepada alkuna, dengan rumus C2H2
. Asetilena merupakan alkuna yang paling sederhana, karena hanya terdiri dari dua atom karbon dan dua atom hidrogen. Pada asetilena, kedua karbon terikat melalui ikatan rangkap tiga, dan masing-masing atom karbon memiliki hibridisasi orbital sp untuk ikatan sigma. Hal ini menyebabkan keempat atom pada asetilena terletak pada satu garis lurus, dengan sudut C-C-H sebesar 180°.
●) Propan
Propana adalah senyawa alkana tiga karbon (C3H8) yang berwujud gas dalam keadaan normal, tapi dapat dikompresi menjadi cairan yang mudah dipindahkan dalam kontainer yang tidak mahal. Senyawa ini diturunkan dari produk petroleumlain pada pemrosesan minyak bumi atau gas alam. Propana umumnya digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin, barbeque (pemanggang), dan di rumah-rumah.
C.Peralatan Las Oksi Asetilin
●) Tabung Gas
Tabung gas berfungsi untuk menampung gas ataugas cair dalam kondisi bertekanan. Umumnya tabung gas dibuat dari Baja, tetapi sekarang ini sudah banyak tabung-tabung gas yang terbuat dari paduan Alumunium. Tabung gas tersedia dalam bentuk beragam mulai berukuran kecil hingga besar. Ukuran tabung ini dibuat berbeda karena disesuaikan dengan kapasitas daya tampung gas dan juga jenis gas yang ditampung.Untuk membedakan tabung gas apakah didalamnya berisi gas Oksigen, Asetilen atau gas lainya dapat dilihat dari kode warna yang ada pada tabung itu.
●) Katup Tabung
Sedang pengatur keluarnya gas dari dalam tabung maka digunakan katup. Katup iniditempatkan tepat dibagian atas dari tabung. Pada tabung gas Oksigen, katup biasanya dibuat dari material Kuningan, sedangkan untuk tabung gas Asetilen, katup ini terbuat dari material Baja.
●) Regulator
Regulator atau lebih tepat dikatakan Katup Penutun Tekan, dipasang pada katub tabung dengan tujuan untuk mengurangi atau menurunkan tekan hingga mencapai tekanan kerja torch.Regulator ini juga berperan untuk mempertahankan besarnya tekanan kerja selama proses pengelasan atau pemotongan. Bahkan jika tekanan dalam tabung menurun, tekanan kerja harus dipertahankan tetap oleh regulator.Pada regulator terdapat bagian-bagian seperti saluran masuk, katup pengaturan tekan kerja, katup pengaman, alat pengukuran tekanan tabung, alat pengukuran tekanan kerja dan katup pengatur keluar gas menuju selang.
●) Selang gas
Untuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung menujutorch digunakan selang gas. Untuk memenuhipersyaratan keamanan, selang harus mampu menahantekan kerja dan tidak mudah bocor. Dalampemakaiannya, selang dibedakan berdasarkan jenis gasyang dialirkan. Untuk memudahkan bagimana membedakan selang Oksigen dan selang Asetilen mak cukup memperhatikan kodewarna pada selang. Berikut ini diperlihatkan table yang berisi informasi tentangperbedaan warna untuk membedakan jenis gas yang mengalir dalam selang.
●) Torch ( Pembakar )
Gas yang dialirkan melalui selang selanjutnyaditeruskan oleh torch, tercampur didalamnyadan akhirnya pada ujuang nosel terbentuk nyala api. Dari keterangan diatas, tochmemiliki dua fungsi yaitu :
•Sebagai pencampur gas oksigen dan gasbahan bakar.
•Sebagai pembentuk nyala api diujungnosel.
Torch dapat dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut klasifikasi berikut ini :
            ˃Menurut cara/jalannya gas masuk keruang pencampur.
            Dibedakan atas :
•Injector /torch (tekanan rendah)
Pada torch jenis ini, tekanan gas bahan bakar selalu dibuat    lebih rendah daritekanan    gas oksigen.
•Equal pressure torch (torch bertekanan sama)
Pada torch ini, tekanan gas oksigen dan tekanan gas bahan bakar pada sisi saluran        masuk sama besar.proses pencampuran kedua gas dalam ruang pencampur         berlangsung dalam tekanan yang sama.
             

            ˃Menurut ukuran dan berat. Dibedakan atas :

            •Toch normal

            •Torch ringan/kecil

            ˃Menurut jumlah saluran nyala api. Dibedakan atas :

            •Torch nyala api tunggal

            •Torch nyala api jamak 

            ˃Menurut gas yang digunakan. Dibedakan atas :

            •Torch untuk gas asetilen

            •Torch untuk gas hydrogen, dan lain-lain.

            ˃Menurut aplikasi. Dibedakan atas :

            •Torch manual

           •Torch otomatik/semi otomatik 

●) Pematik api Las
Alat yang berfungsi untuk menyalakan api las.

D. Proses Pengelasan Oksi Acetilin

●)  Menentukan nyala api
•Nyala api Karburasi
Bila terlalu banyak perbandingan gas asetilen yang digunakan maka di antara kerucut dalam dan kerucut luar akan timbul kerucut nyala baruberwarna biru. Di antara kerucut yang menyaladan selubung luar akan terdapat kerucut antara yang berwarna keputih-putihan,yang panjangnya ditentukan oleh jumlah kelebihan asetilen. Hal ini akan menyebabkan terjadinya karburisasi pada logam cair. Nyala ini banyak digunakandalam pengelasan logam monel, nikel, berbagai jenis baja dan bermacam-macambahan pengerasan permukaan non-ferous.
•Nyala api Netral
Nyala ini terjadi bila perbandingan antara oksigen dan asetilen sekitar satu. Nyala terdiri atas kerucut dalam yang berwarna putih bersinar dan kerucut luar yang berwarna biru bening. Oksigen yang diperlukan nyala ini berasal dari udara. Suhu maksimum setinggi 3300 sampai 3500 oC tercapai padaujung nyala kerucut.
• Nyala api oksidasi
Bila gas oksigen lebih daripada yangdibutuhkan untuk menghasilkan nyala netral maka nyala api menjadi pendek dan warna kerucut dalam berubah menjadi ungu. Nyala ini akan menyebabkan terjadinya proses oksidasi atau dekarburisasi pada logam cair. Nyala yang bersifat oksidasi ini harus digunakan dalam pengelasan fusion dari kuningan dan perunggu namun tidak dianjurkan untuk pengelasan lainnya.

●) Teknik Pengelasan
•Posisi pengelasan di bawah tangan
Pengelasan di bawah tangan adalah proses pengelasan yang dilakukan di bawahtangan dan benda kerja terletak di atas bidang datar. Sudut ujung pembakar(brander) terletak diantara 60° dan kawat pengisi (filler rod) dimiringkan dengansudut antara 30° - 40° dengan benda kerja. Kedudukan ujung pembakar ke sudutsambungan dengan jarak 2 – 3 mm agar terjadi panas maksimal pada sambungan.Pada sambungan sudut luar, nyala diarahkan ke tengah sambungan dangerakannya adalah lurus.
•Posisi pengelasan datar ( horizontal )
Pada posisi ini benda kerja berdiri tegak sedangkan pengelasan dilakukan denganarah mendatar sehingga cairan las cenderung mengalir ke bawah, untuk ituayunan brander sebaiknya sekecil mungkin. Kedudukan brander terhadap bendakerja menyudut 70° dan miring kira-kira 10° di bawah garis mendatar, sedangkankawat pengisi dimiringkan pada sudut 10° di atas garis mendatar.
• Posisi pengelasan tegak ( vertical )
Pada pengelasan dengan posisi tegak, arah pengelasan berlangsung ke atas atauke bawah. Kawat pengisi ditempatkan antara nyala api dan tempat sambunganyang bersudut 45°-60° dan sudut brander sebesar 80°.
• Posisi pengelasan di atas kepala ( Overhead )
Pengelasan dengan posisi ini adalah yang paling sulit dibandingkan dengan posisilainnya dimana benda kerja berada di atas kepala dan pengelasan dilakukan daribawahnya. Pada pengelasan posisi ini sudut brander dimiringkan 10° dari garisvertikal sedangkan kawat pengisi berada di belakangnya bersudut 45°-60°.
•Pengelasan arah ke kiri ( maju )
Cara pengelasan ini paling banyak digunakan dimana nyala api diarahkan ke kiridengan membentuk sudut 60° dan kawat las 30° terhadap benda kerja sedangkansudut melintangnya tegak lurus terhadap arah pengelasan. Cara ini banyak digunakan karena cara pengelasannya mudah dan tidak membutuhkan posisi yangsulit saat mengelas.
•Pengelasan arah ke kanan ( mundur )
Cara pengelasan ini adalah arahnya kebalikan daripada arah pengelasan ke kiri.Pengelasan dengan cara ini diperlukan untuk pengelasan baja yang tebalnya 4,5mm ke atas.
•Operasi Branzing ( Flame Brazing )
Yang dimaksud dengan branzing disini ada lah proses penyambunngan tanpamencairkan logaminduk yang disambung, hanya logam p eng isi saja. Misalnyasaja proses penyambungan pelat baja yang menggunakan kawat las darikuningan. Ingat bahwa titik cair Baja ( ± 1550 °C) lebih tinggi dari kuningan (sekitar 1080°C). dengan perbedaan titik car itu, proses branzing, akan lebihmudah dilaksanakan daripada proses pengelasan.
• Operasi Pemotongan Logam ( Flame Cut )
Kasus pemotongan logam sebenarnya dapat dilakukan dengan berbagai cara. Proses penggergajian (sewing) dan menggunting(shearing) merupakan contoh dari proses pemotongan logam dan lembaran logam. Proses menggunting hanya cocok diterapkan pada lembaran logam yang ketebalannya tipis. Proses penggergajian dapat diterapkan pada pelat yang lebih tebal tetapimemerlukan waktu pemotongan yang lebih lama. Untuk dapat memotong pela ttebal denngan waktu lebih singkat dari cara gergaji maka digunakan las gas inidengan peralatan khusus misalnya mengganti torchnya ( dibengkel-bengkel menyebutnya brender ). Pemotongan pelat logam dengan nyala api ini dilakukan dengan memberikansuplai gas Oksigen berlebih. Pemberian gas Oksigen lebih, dapat diatur padatorch yang memang dibuat untuk keperluan memotong.
• Operasi Perluasan ( Flame Gauging )
Operasi perluasan dan pencukilan ini biasanya diterapkan pada produk/komponenlogam yang terdapat cacat/retak permukaannya. Retak/cacat tadi sebelumditambal kembali dengan pengelasan, terlebih dahulu dicukil atau diperluas untuk tujuan menghilangkan retak itu. Setelah retak dihilangkan barulah kemudian alurhasil pencungkilan tadi diisi kembali denganlogam las.
• Operasi Pelurusan ( Flame Straightening )
Operasi pelurusan dilaksanakan denganmemberikan panas pada komponendengan bentuk pola pemanasan tertentu.Ilustrasi dibawah ini menunjukkanprinsip dasar pemuaian dan pengkerutanpada suatu logam batang.Batang lurus dipanaskan dengan polapemanasan segitiga. Logam cenderungmemuai pada saat dipanaskan. Daerahpemanasan tersebut menghasilkanpemuaian yang besar. Logam mengkerutpasa saat didinginkan. Daerah pemanasan terbesar.
E.Keuntungan mengelas Oksi Asetilin
• Peralatan relatif murah dan memerlukan pemeliharaan minimal/sedikit.
• Cara penggunaannya sangat mudah, tidak memerlukan teknik-teknik pengelasanyang tinggi sehingga mudah untuk dipelajari.
• Mudah dibawa dan dapat digunakan di lapangan maupun di pabrik atau dibengkel-bengkel karena peralatannya kecil dan sederhanA 
• Dengan teknik pengelasan yang tepat hampir semua jenis logam dapat dilas danalat ini dapat digunakan untuk pemotongan maupun penyambungan.
F. Perlengkapan Keselamatan Kerja
› Helm Las
Helm Ias maupun tabir las digunakan untuk melindungikulit muka dan mata dari sinar las (sinar ultra violet danultra merah) yang dapat merusak kulit maupun mata,Helmlas ini dilengkapi dengan kaca khusus yang dapatmengurangi sinar ultra violet dan ultra merah tersebut.Sinar Ias yang sangat terang/kuat itu tidak boleh dilihatdangan mata langsung sampai jarak 16 meter. Oleh karena itu pada saat mengelas harusmengunakan helm/kedok las yang dapat menahan sinsar las dengan kaca las. Ukurankaca Ias yang dipakai tergantung pada pelaksanaan pengelasan. Umumnya penggunaankaca las adalah sebagai berikut: No. 6. dipakai untuk Ias titik No. 6 dan 7 untuk pengelasan sampai 30 amper. No. 6 untuk pengelasan dari 30 sampai 75 amper. No. 10untuk pengelasan dari 75 sampai 200 amper. No. 12. untuk pengelasan dari 200 sampai400 amper. No. 14 untuk pangelasan diatas 400 amper. Untuk melindungi kacapenyaring ini biasanya pada bagian luar maupun dalam dilapisi dengan kaca putih.
› Sarung Tangan (Welding Gloves)
Sarung tangan dibuat dari kulit atau asbes lunak untuk memudahkan memegang pemegang elektroda. Pada waktumengelas harus selalu dipakai sepasang sarung tangan.
› Apron
Apron adalan alat pelindung badan dari percikan bunga api yang dibuat dari kulit ataudari asbes.Ada beberapa jenis/bagian apron :
 •apron lengan 
 •apron lengkap
 •apron dada
› Sepatu Las
Sepatu las berguna untuk melindungi kaki dari semburan bunga api,Bila tidak ada sepatu las, sepatu biasa yang tertutup seluruhnya dapat juga dipakai
› Masker Las
Jika tidak memungkinkan adanya kamar las dan ventilasi yang baik, maka gunakanlah masker las, agar terhindar dari asap dan debu las yang beracun
› Kamar las
kamar las dibuat dari bahan tahan api. Kamar las penting agar orang disekitarnya tidak terganggu oleh cahaya las. untuk mengeluarkan gas, sebaiknya kamar las dilengkapi dengan ventilasi. dalam kamar las ditempatkan meja las. meja las harus bersih dari bahan yang mudah terbakar agar terhindar dari kemungkinan terjadinya kebakaran karena percikan api las.
› Jaket pelindung
Jaket pelindung badan+tangan yang tebuat dari kulit/asbes

BAB 3
PENUTUP

A.Kesimpulan
Setelah penulis membaca dari semua referensi yang di dapatkan dan dari penyusunan makalah ini maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :
Penulis akhirnya dapat mengetahui pengertian las gas, perlengkapan yang digunakanpada praktik las gas, jenis-jenis nyala api, serta posisi pengelasan pada proses las gas.

B.Saran
Bagi pembaca setelah membaca makalah ini semoga dapat berguna , karena suatu saat nanti kita kan mempraktikannya sehingga kita harus mempelajari seluk beluk las gas , dan ketika kita praktik kan mengurangi sedikit kecelakaan.



Prinsip Kerja Air Conditioner Siklus Kompresi Uap.dan katup Expansi

Prinsip Kerja Air Conditioner Siklus Kompresi Uap.

Pada dasarnya mesin pendingin termasuk Air Conditioner, yang terdiri dari kompresor, Condensor, peralatan ekspansi atau pipa kapiler, evaporator dan bahan  pendingin (refrigerant). Bahan pendingin keluar dari evaporator  mempunyai tekanan maupun suhu yang rendah, dihisap oleh kompresor, kemudian dimampatkan sehingga tekanan dan suhunya menjadi tinggi. Gas bertekanan dan suhu yang tinggi tersebut masuk ke Condensor untuk dikondensasikan. Proses kondensasi, merupakan proses pengembunan dimana panas dari bahan pendingin dikeluarkan melalui dinding-dinding pipa Condensor, dengan cara menghembuskan udara ke permukaan Condensor.
Cairan panas bertekanan tinggi dari Condensor, kemudian masuk ke katup ekspansi untuk diturunkan tekanannya dan diatur jumlah cairan yang akan masuk ke evaporator. Cairan dari katup ekspansi menuju ke pipa penguapan (evaporator),  sehingga tekanan dan suhu cairan bahan pendingin menjadi rendah. Suhu cairan yang rendah (dingin) ini kemudian menyerap panas dari sekelilingnya melaluhi pipa evaporator, sehingga cairan yang dingin berubah menjadi uap (berarti ada panas yang diserap) gas yang keluar dari evaporator dihisap oleh kompresor untuk dikompresikan kembali.

Tenaga   listrik  pada  air  conditioner  sangat  di  perlukan  antara  lain  untuk menggerakan motor pengerak kompresor, fan motor Condensor, chilled water pump motor, blower motor pada evaporator dan  heater. 


2. Katup expansi berfungsi untuk mengatur refrigeran yang masuk ke evaporator. Katup expansi dilengkapi pegas katup, bola thermal, dan diafragma. Katup ditekan oleh pegas agar selalu menutup sedangkan bola thermal selalu berusaha mendorong katup untuk membuka. Diafragma terletak di atas katup expansi dan berhubungan dengan pena penggerak katup. Jika pena katup turun, maka katup akan membuka dan sebaliknya apabila kompresor hidup, maka aliran refrigeran cair yang bertekanan tinggi masuk dan katup jarum akan membuka lebar. Ketika kevakuman pada saluran masuk, besar tekanan dalam bola thermal sangat tinggi , kemudian tekanan ini diteruskan oleh diafragma lewat pipa kapiler. Tekanan bola thermal dalam diafragma melawan tekanan pegas katup dan tekanan pipa equalizer sampai diafragma melengkung. Lengkungan diafragma tersebut diteruskan ke katup dengan perantaraan pena penggerak. Katup membuka dan refrigeran dalam evaporator naik karena dipanasi oleh udara hangat yang melewati evaporator, akibatnya refrigeran mendidih dan menjadi gas. Gas refrigeran tersebut mengalir menuju saluran pemasukan pemasukan ke kompresor. Walau sedang mendidih suhunya tetap dingin dan membantu mendinginkan bola thermal sehingga akan mengurangi tekanan pada diafragma.

Bagaimana Cara Kerja Mesin Jet (Aircraft Power Plant)

 

Pesawat terbang, adalah salah satu obyek yang selalu menarik untuk disimak. Kali ini kita akan melihat perkembangan salah satu “organ vital” pesawat terbang yaitu mesin pendorong yang berjenis mesin Jet atau dalam dunia penerbangan biasa disebut Aircraft Power Plant.
Mengapa disebut sebagai “organ vital” tentu saja…mesin Jet ini ibarat organ jantung pada manusia yang berfungsi mengatur denyut nadi, juga tekanan darah, yang secara umum pada akhirnya menentukan kelangsungan hidup manusia itu sendiri.Apabila jantung manusia berhenti, maka seluruh kegiatan kehidupan yang ditunjang olehnya juga akan berhenti. Begitupun dengan mesin pesawat terbang. Apabila mesin itu mati karena suatu hal, maka secara umum sistem internal di dalam pesawat itu akan terancam kelangsungan hidupnya. Hal ini disebabkan karena mesin itu menyediakan fungsi sistem-sistem internal yang ada di dalam pesawat terbang tersebut. Sistem apa sajakah itu?

Sistem-sistem tersebut adalah Sistem Kelistrikan (Electrical System), Sistem Hidrolis (Hydraulic System), Sistem Tekanan Kabin (Pressurization System), Sistem Kendali Pesawat Terbang (Flight Control System), serta sistem-sistem sekunder lain yang ada dalam pesawat terbang.

Roda pendarat sangat tergantung dengan adanya Sistem Hidrolis ini. Penumpang di dalam pesawat terbang sangat tergantung dengan keberadaan sistem tekanan kabin, agar dapat bernapas dengan leluasa serta normal seperti layaknya diatas daratan. Sang penerbang pun sangat tergantung dengan sistem kelistrikan, supaya alat navigasi, alat komunikasi, serta alat-alat penunjuk lain dapat diandalkan. Sehingga dapat dibayangkan seandainya mesin pesawat terbang tersebut berhenti bekerja, maka semua sistem diatas akan berhenti juga. Itulah sebabnya mesin pesawat terbang mempunyai peran sebagai “organ vital”. Dahulu saat pesawat terbang berhasil dibuat oleh Wright bersaudara, satu-satunya tenaga penggerak dan pendorong adalah mesin sederhana yang menggerakkan baling-baling. Baling-baling itu lalu menimbulkan daya dorong (thrust), yang didukung oleh profil tertentu sayap pesawat, sehingga menimbulkan gaya angkat (lift ). Gabungan dari daya dorong dan gaya angkat itulah yang membuat pesawat terbang mampu mengudara seperti yang kita lihat.

Tentunya dua gaya itu harus lebih besar dari dua gaya “lawannya”, yaitu gaya berat (weight) dan hambatan(drag). Seiring berjalannya waktu, mesin berbaling-baling dirasakan tidak mencukupi lagi kebutuhan manusia untuk dapat menikmati pesawat terbang. Hal ini disebabkan pesawat berbaling-baling (Propelled Aircraft) memiliki keterbatasan dalam hal ketinggian jelajah, pemborosan bahan bakar, jarak tempuh, serta waktu tempuh penerbangan. Para insinyur penerbangan ingin membuat pesawat terbang yang mampu menjelajah pada ketinggian yang optimal sekaligus menghemat bahan bakar, memanfaatkan massa udara yang sedikit untuk dimampatkan lalu menghasilkan daya dorong yang spektakuler, serta mampu menempuh jarak yang cukup jauh dengan waktu tempuh yang pendek. Terdengar hampir mustahil memang. Namun, para insinyur penerbangan bersungguh-sungguh ingin mewujudkan keinginan itu. Untuk memenuhi “ambisi” ini, maka dibuatlah mesin Jet.

Prinsip Prinsip Daya Dorong Jet
Apa arti Jet sebenarnya? Darimana konsep Jet itu berasal? Siapakah manusia pertama yang menemukannya? Jet artinya pancaran atau semprotan.Konsep reaksi Jet pertama kali dipercaya oleh para ilmuwan dari sebuah alat permainan di negeri Romawi kuno yang dikenal dengan sebutan Hero’s Engine. Alat permainan ini dipercaya dibuat pada masa 120 tahun SM. Alat ini menggambarkan bahwa gaya/momentum (berupa uap) yang dikeluarkan oleh mulut Jet itu mampu menghasilkan reaksi yang sama besar dengan daya dorong Jet itu sendiri.Kedua Jet kecil itu memancarkan tekanan yang berakibat kedua Jet itu bergerak berputar putar. Kemudian hasilnya Hero’s Engine-pun berputar oleh dorongan kedua Jet itu.

Ilmuwan Fisika terkenal, Sir Isaac Newton juga merumuskan dalam hukumnya yang ketiga, hukum Aksi dan Reaksi. Hukum itu menyatakan “Setiap gaya yang beraksi pada suatu benda, akan menghasilkan reaksi gaya yang berlawanan arah yang sama besarnya”. Dari sinilah para insinyur penerbangan memulai bekerja menciptakan suatu Mesin Jet yang menjadi tenaga pendorong pesawat terbang.

Tahun 1913 seorang insinyur Perancis bernama Rene Lorin, mematenkan sebuah konsep Mesin berdaya dorong Jet. Tetapi ini ternyata barulah sebuah teori, karena pada masa itu belum ada manufaktur atau produsen yang mampu membuat mesin Jet yang berdasar pada teori ini, meskipun saat ini ternyata Ram Jet (salah satu metoda mesin Jet modern) menggunakan konsep Lorin ini.

Tahun 1930 Frank Whittle dipercaya telah mematenkan karyanya, yaitu sebuah mesin gas turbin yang menghasilkan daya dorong Jet. Tetapi inipun masih berupa teori juga. Mesin gas turbin ini baru selesai sebelas tahun kemudian olehnya melalui uji terbang terlebih dahulu. Konsep mesin gas turbin bertipe Turbo Jet buatan Frank Whittle ini kelak dipakai oleh salah satu manufaktur Mesin Jet terkemuka di dunia yaitu Rolls-Royce Welland.

Beberapa Metoda Daya Dorong Jet

Semua jenis mesin Jet sebetulnya sama. Yaitu sama-sama dihasilkan dari bahan bakar dicampur udara yang telah dimampatkan lalu dibakar, sehingga menghasilkan energi berupa daya dorong untuk terbang. Perbedaannya hanyalah pada “cara memasak” bahan bakar plus udara dan pembakarannya saja. Cara memasak diatas disebut Metoda. Beberapa Metoda itu adalah Ram Jet, Pulse Jet, Rocket, Gas Turbine, Turbo/Ram Jet atau Turbo Rocket.




Masing masing metoda daya dorong Jet diatas memiliki keunggulan dan kekurangan sendiri-sendiri, tergantung tujuan dan keperluan penggunaannya. Untuk kepentingan pesawat terbang militer tentunya berbeda dengan kepentingan pesawat komersial.

Pesawat Jet militer (fighting aircraft) membutuhkan karakteristik mesin Jet yang tangguh, lincah, fleksibel, dan bertenaga besar untuk mengejar dan memburu lawannya, sekaligus berkelit dari incaran lawan. Sementara itu, pesawat Jet komersial (Jetliner) memerlukan mesin Jet yang dapat diandalkan pada beberapa keadaan cuaca yang terkadang buruk, mudah dioperasikan saat keadaan abnormal apalagi darurat, irit bahan bakar, biaya perawatan yang murah dan mudah, disamping memiliki kemampuan menanjak yang optimum. Dalam hal ini pilihan tentang jenis atau metoda mesin Jet seperti diatas menjadi sangat penting.

Pesawat jet sebenarnya mempunyai mesin turbin gas dengan kipas turbo. Pada bagian depan mesin terdapat kompresor, yang terdiri dari banyak baling-baling. Fungsinya menyedot udara, memampatkannya dan menyemprotnya dengan tekanan tinggi ke dalam ruang pembakaran (combustion chamber). Kecepatan udara bisa mencapai ratusan kilometer per jam.

Bahan bakar diinjeksi ke dalam ruang pembakaran, di mana  bahan bakar bercampur dengan udara berkecepatan tinggi. Selanjutnya dinyalakan. Udara panas kemudian bergerak ke belakang dan menggerakkan turbin yang selanjutnya memberi tenaga pada kompresor.  Sisa tenaga kemudian dibuang melewati selang di bagian belakang mesin untuk menciptakan daya dorong ke depan.

Kipas besar terletak pada bagian paling depan dari mesin kipas-turbo yang juga menyedot udara. Sebagian dari udara ini diambil oleh kompresor. Sisanya melewati turbin utama lalu mengarah ke bagian belakang mesin untuk membantu menguatkan daya dorong.

Karena kipas-turbo bergantung pada turbin yang berputar untuk menggerakkan kompresor dan kipas, dan turbin tak dapat berputar tanpa udara dari kompresor, maka turbin perlu dibantu untuk mulai berjalan. Bantuan ini dilakukan dengan udara bertekanan yang memutar kompresor pada kecepatan sedemikian hingga, saat bahan bakar dinyalakan, terdapat cukup aliran udara untuk memastikan udara panas terdorong ke belakang dan tidak meledak.

 

PENGOPERASIAN MESIN BUBUT CNC PU SINUMERIK 820S Lathe operation CNC PU Sinumerik 802S

PENGOPERASIAN MESIN BUBUT CNC PU SINUMERIK 802S
Lathe operation CNC PU Sinumerik 802S

A.PENGENALAN CONTROL MESIN CNC TMC 320 (SIEMENS / SINUMERIK 802S )
Identification control menchene cnc tmc 320 (Siemens / Sinumerik 802 S / 802 C )

KOORDINAT MESIN / Koordinat Mechine

B. LANGKAH-LANGKAH MENGOPERASIKAN MESIN CNC TMC 320:
Step by step operates Mechine CNC TMC 320:

1. SWITCH ON
Tujuan ( Aim )
Memasukkan arus listrik ke mesin ( Put into electricity current to Mechine )
Cara ( Manner )
Memutar kekanan SWITCH ON/OF yang berada dikanan mesin lalu baru menekan ON pada
CONTROL SIEMENS 802 S
( Twist tern lefht switch on/of that present to lefht mechine then new depress ON in Control Siemens
802 S )

2. REFERENT POINT
Tujuan ( Aim )
Menentukan area kerja yang bisa dijangkau oleh mesin
( Determine area work that can be reached by machine )
Mengkalibrasi/menentukan titik X0 dan Z0 mesin
( Calibrate / determine points X0 and Z0 mechine )

Cara ( Manner )
Mereferent point sumbu X
( Make referent point axis X )
Posisikan pada mode REF POINT lalu tekan sumbu X+ sampai gerakan tool post berhenti sendiri, dan muncul tanda .karena jika penekanan sumbu X+ tidak sampai TOOL POST BERHENTI akan muncul ALARM dan tidak bisa digerakkan lagi. Untuk menghilangkan ALARM tekan RESET/ , kemudian lakukan REF POINT lagi.
( Position in fashion ref point then press axis x+ until movement tool post stop self, and
appear sign. because if axis emphasis x+ not until tool post stop appear alarm and
can not moved again. to cause the loss of alarm presses reset / , then do ref point again.)

Mereferent point sumbu Z
( Meke referent point axis Z)

Posisikan pada mode REF POINT lalu tekan sumbu Z+ sampai gerakan tool post berhenti sendiri, dan muncul tanda pada sumbu Z. karena jika penekanan sumbu Z+

tidak sampai TOOL POST BERHENTI akan muncul ALARM dan tidak bisa digerakkan lagi.
( Position in fashion ref point then press axis z+ until movement tool post stop self, and
appear sign in axis z. because if axis emphasis z+ not until tool post stop will appear
alarm an can not be moved again. )

MENU REFERENT POINT

Mereferent SPINDEL
( Meke referent spindel )
Posisikan pada mode JOG lalu putar SPINDEL boleh searah jarum jam atau berlawanan jarum jam dengan menekan SPINDLE RIGHT atau SPINDLE LEFT lalu tekan SPINDLE STOP kemudian tekan mode REF POINT disana akan kita lihat tanda REF POINT SPINDLE / sudah terisi.
( Position in fashion Jog then roll spindel may clockwise or anticlockwise with spindle right
or spindle left then press spindle stop then press fashion ref point there we shall see
sign ref point spindle content. )

3. ZERO OFFSET
Tujuan ( Aim )
Memindahkan titik 0 mesin ke ke titik 0 benda kerja
( Move points 0 Mechine to to points 0 work things / material )

Cara ( Manner )
Langkah ini tidak dilakukan pada mesin tetapi dituliskan pada program pembuka
( This step is not done in mechine but inscribed in opener program )
:

G158 X0 Z (sepanjang benda kerja didepan cekam ( A long work thing in front of grasp ).

4. SETTING TOOL
Tujuan ( Aim )
Memasukkan data tool/pahat yang akan digunakan pada mesin
( Will put tool data that be used in mechine )
Cara ( Manner )
Sentuhkan pahat yang akan kita setting pada benda kerja sesuai dengan pahat yang akan kita
gunakan .
( Touch tool that we shall setting in material as according to tool that we shall use )


PENYENTUHAN PAHAT KANAN ( Touch right conner tool )

□ Tahap pertama(bisa dibalik) ( stage festh( turned )

Kemudian masukkan data DIAMETER BENDA KERJA (cara mengikuti petunjuk
selanjutnya)
( Then insert material diameter data (manner follows instruction furthermore)


 Tahap Kedua / stage scend

Kemudian masukkan data PANJANG BENDA KERJA DARI CEKAM (cara mengikuti
petunjuk selanjutnya)
( Then insert work object length data from grasp (manner follows instruction furthermore)


PENYENTUHAN PAHAT KIRI ( Tough left conner tool )
Satu kali penyentuhan / Once tough

Kemudian masukkan DIAMETER dan PANJANG BENDA KERJA DARI CEKAM
( cara mengikuti petunjuk selanjutny )
( Then insert diameter and work object length from cekam(manner follow instruction furthermore)

PENYENTUHAN PAHAT NETRAL DAN ULIR ( Tough neutral tool and threads )
Satu kali penyentuhan / Once tough

Kemudian masukkan DIAMETER dan PANJANG BENDA KERJA DARI CEKAM
(cara mengikuti petunjuk selanjutnya)
( Then insert diameter and work object length from cekam(manner follow instruction furthermore)

Setelah PENYENTUHAN PAHAT kemudian, ( After tough tool then )

Tekan MENU /  PARAMETER  TOOL CORR
Maka akan muncul DIALOG TOOL seperti beriku .
( Press menu /  parameter  tool corr so will appear dialog tool will like next )

Ubah ( change )
 Tool No (menunjukkan nomor tool post yang digunakan)
( Tool no (show number tool that use)
□ Isi Tool No sesuai dengan tool post yang digunakan.
( Ed contents tool no as according to tool post that used ).
Cara ( Manner )
Tekan SEARCH, isikan Tool Post yang digunakan(lihat nomor tool post pahat) lalu tekan
OK
( Press search, fill in tool post used( number tool post tool ) then press ok.)
.

 CUT EDGE POST/IMAGINARI TOOL POSITION(ITP).
CEP/ITP merupakan kode pahat yang digunakan, sehingga harus kita isi sesuai dengan
pahat yang kita gunakan
Cep / Itp be toolo code that used, so that must we are contents as according to tool whom we use

cara: ( Manner )
Tempatkan KURSOR pada CEP lalu tekan sesuaikan dengan CEP/ITP pahat.
( Place cursor in cep then press correspond to cep/itp tool.)

□ Isikan Panjang dan Diameter benda kerja yang sudah kita pasang pada CEKAM.
( Fill in long and material diameter that we pair in grasp )

Cara / Manner
Pindahkan KURSOR pada LENG 1tekan  tekan GET COM masukkan DIAMETER benda kerja  tekan ENTER/  CALCULATE  OK
( Move cursor in leng 1 press pressget com insert material diameter  press enter/ calculate ok

Pindahkan KURSOR pada LENG 2tekan >  tekan GET COM masukkan
PANJANG BENDA KERJA DARI CEKAM tekan ENTER/ 
CALCULATE  OK
( Move cursor in leng 2 >  press get com insert material length from cekam\ press enter/
calculate  ok
o

GAMBARAN UMUM SETTING PAHAT / Tool setting general description

5. MEMASUKKAN PROGRAM ( Put into program )
Program bisa kita tulis langsung pada mesin, akan tetapi lebih mudah kita mengunakan Software
CNC Simulation CUT VIEWER pada komputer.
( Program can we write direct in mechine, but our easier is use software cnc simulation cut viewer in
computer)

Bagian-bagian program ( Program parts )
1) Program Pembuka ( Opening program )

□ ;STOCK/panjang benda kerja/diameter luar/diameter dalam/titik nol koma nol
( ; Stock/long material / diameter in / diameter outside / zero comma zero
□ Menentukan pahat yang digunakan ( Determine tool that used )
Cara; tekan dengan bersamaan ALT dan T, akan muncul dialog TOOL lalu tentukan
parameter
TOOL yang akan digunakan
( Manner; press with concurrent ALT and T, will appear dialog tool then will determine parameter
tool that be used. )
□ Menentukan Jenis pemograman ( Determine kind pemograman )
G90 = Absolut
G91 = Incremental
□ Menentukan satuan pemakanan/FEED ( Determine unit cutting speed / feed )
G94 = mm/menit
G95 = mm/putaran spindle
□ Menentukan arah putaran spindle ( Determine rotation direction spindle )
M03 = searah jarum jam ( clockwise )
M04 = berlawanan jarum jam ( anticlockwise )

2) Program Utama ( Basic program )
□ Bahasa pemograman dasar / Language pemograman base
G00 gerakan cepat tanpa penyayatan / Whisk without cutt
G01 gerakan dengan penyayatan lurus / Movement with cutting straight
G02 gerakan membentuk FILLET/radius searah jarum jam / Movement forms fillet/radius
clockwise
G03 gerakan membentuk FILLET/radius berlawanan jarum jam / Movement forms fillet/radius
anticlockwise

3)Program Penutup ( Closing program )
G05  Spindel berhenti ( spindle stop )
G500  membatalkan Zero Offset ( concel zero offset )
M30  Program selesai ( program end )

5. TRANSFER PROGRAM KE MESIN ( Transer program to mechine )

a. Pada Mesin ( in mechine )
Tekan MENU/  SERVICE  DATA IN START /(Press menu/ 
service  data in start )


b. Pada Komputer ( In computer )
Tuliskan KODE PEMBUKA MESIN PADA PROGRAM, sebelum program pembuka
dengan benar, kemudian SAVE.
( Write opening code mechine in program, before opening the program truly, then save.)

KODE PEMBUKA MESIN ( Opening code mechine )


%N_NAMA PROGRAM(max 10 karakter)_MPF
;$PATH=/_N_MPF_DIR

 Masuk/tekan program WINPCIN  TEXT FORMAT  SEND DATA pilih nama file yang akan dikirim OPEN File akan terkirim secara otomatis
( Will enter/press program winpcin  text format  send data will choose file name that send  open file will be sent automatically )
 Pada Mesin tekan OK ( In machine press ok )
 Kemudian masuk ke PROGRAM ( MENU/  PROGRAM  OPEN)
( Then go on into the program (menu/  program  open )
 Hapus STOCK, TOOL, COLOR ( Delete stok,tool, color.)
 Tambahkan “/” pada M03 ( Please add “/” in M03 )
 Ganti R dengan CR= ( Change R with CR = )
□ Pastikan G01 yang pertama sudah ada F nya ( Ascertain G01 first there are F it )


4. SIMULASI
 Tekan MENU/  tekan AUTO/  tekan PROG CONTROL pada layar monitor hidupkan SKP, DRY dan ROV (dengan menekan ENTER/ ) KELUAR KE MENU UTAMA
( Press menu/ press auto/  press prog control in sail monitorSwich on
skp, dry and rov (with depress enter/ out to principal menu )

 Masuk ke program yang akan kita eksekusi,cara tekan MENU/  PROGRAM  Pilih File yang akan kita Eksekusi dengan menekan SELECT kemudian buka dengan menekan OPEN tekan >  SIMULATION
( Will step program that we are execution, the way how press menu/ program 
will Choose file that we are execution with will depress select  then will open with will
depress open then press simulation )

 Tekan SINGLE BLOCK(SBL)/ bila menginginkan program disimulasi per BLOK
( Press single block(sbl/ when wish for program simulasition / block )


6 EKSEKUSI
Hidupkan ROV (tekan AUTO/ PROG.CONTROLROV(pilih dengan menggunakann ENTER/ )
Tekan SBL (single block/ program akan dibaca per BLOK program)
( Animate rov (press auto/ prog. control change with enter/ will press sbl (single
block/ program will be read / program block)

Tekan CYCLE START/
Bila dirasa program sudah aman dieksekusi hilangkan SBL dengan menekannya kembali sehingga program akan dieksekusi secara langsung seluruhnya.
( Press cycle start/
when felted program safe been executed to eliminate sbl with depress it to return so that program be
execute directly entire. )